Rabu, 18 April 2012

Makalah E-Environment of economic

E-Business E-Commerce
E-Environment of economic




Disusun Oleh :
Arip Wahyudi
A.2010.1.31433


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
MALANGKUÇEÇWARA
MALANG
2012
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
                Perkembangan teknologi telah mengubah proses perdagangan yang ada selama ini baik di Indonesia maupun di dunia. Dari yang dulunya perdagangan yang dilakukan antara penjual dan pembeli bertemu untuk mengetahui secara langsung barang yang dijual dan melakuan jual beli. Namun sekarang antara penjual dan pembeli tidak diharuskan bertemu untuk melakukan transaksi jual beli. Semua itu dikarenakan adanya penerapan sistem e-commerce, yaitu system jual beli yang menerapkan teknologi internet. Penerapan sistem e-commerce dapat memperluas sasaran pemasaran, mempercepat proses transaksi dan penghematan waktu. Hal ini sangat menguntungkan bagi para konsumen yang tidak memiliki banyak waktu untuk mendatangi tempat penjualan dan meilih barang yang dinginkan.
            Environment adalah lingkungan. Lingkungan keluarga, rumah tangga, lingkungan desa, hingga ke lingkungan kerja, Sedikit mengalami evolusi karena dinamika masyarakat, environment menyeruak menjadi community (komunitas). Lebih dalam maknanya karena community lebih bersifat interaktif, elemen-elemen didalammnya saling aktif berinteraksi, menimbulkan hubungan sebab akibat satu sama lain. Lingkungan hidup sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di bumi atau bagian dari bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. E-environment merupakan pengembangan teknologi dan informasi dalam memperdayakan atau mengenalkan lingkungan hidup sekitar kita. dari sini kita mengetahui banyak mengenai lingkungan alam yang harus kita jaga. sehingga manusia dapat langsung melihat bagaimana kondisi alam yang ada disekitarnya.
Ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia Lingkungan Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku atau kegiatan manusia dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungannya yang terbatas sehingga fungsi atau peranan SDA dan lingkungan tersebut dapat dipertahankan dan bahkan penggunaannya dapat ditingkatkan dalam jangka panjang atau berkelanjutan. Pengaruh lingkungan terhadap ekonomi khususnya dalam dunia bisnis adalah setiap orang yang ingin melakukan atau membuka suatu bisnis sangatlah penting untuk memperhatikan kondisi suatu lingkungan karena secara tidak langsung lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu bisnis.


 
1.2 Rumusan Masalah
a.         Apa dasar konsep darienvironment economic?
b.         Bagaimanakah dampak e-business e-commerce terhadap pertumbuhan economic dunia?
c.         Apa pengaruh e-environment dalam masyarakat?

1.3 Tujuan
a.       Menjelaskan konsep dasar environment economic
b.      Menjelaskan dampak e-business e-commerce terhadap pertumbuhan economic
c.       Menjelaskan pengaruh e-environment dalam masyarakat.


2. PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar environment economic
Kita pasti sering mendengar istilah online shopping atau belanja online, bahkan hal ini mungkin sudah sering dilakukan oleh sebagian besar orang. Online shopping sendiri merupakan bagian dari E-business. Seiring berkembangnya zaman, sekarang ini banyak macam-macam kegiatan yang erat kaitannya dengan elektronik dan biasanya diberi awalan denagn huruf “e”, misalnya e-business, e-commerce, e-learning, e-government, dan masih banyak lainnya. Dan kali ini saya akan membahas dan mengulas mengenai E-Environment dari beberapa referensi yang sudah pernah saya temui. E-Environment merupakan singkatan dari electronic environment atau yang lebih kita kenal dengan lingkungan yang bersifat elektronik. Sekarang ini, e-environment sudah mulai dikembangkan dan digunakan oleh beberapa perusahaan besar.
Sebuah bidang ekonomi yang mempelajari dampak ekonomi dari kebijakan lingkungan. Ekonom Lingkungan melakukan studi untuk menentukan dampak teoritis atau empiris dari kebijakan lingkungan terhadap perekonomian Bidang ekonomi membantu pengguna kebijakan desain lingkungan yang sesuai dan menganalisis efek dan manfaat yang ada atau usulan kebijakan. Kegiatan ekonomi yang merugikan lingkungan menciptakan kerugian sekarang atau masa depan bagi manusia dalam bentuk kesehatan yang rusak, produktivitas rendah, sumber daya alam habis, dan kenikmatan mengurangi sifat ekonomi. Lingkungan berusaha untuk mengukur kerugian ini dan menentukan cara yang paling efisien untuk menguranginya., serta untuk membandingkan biaya kerusakan lingkungan dengan biaya yang ringan.
Dari tiga faktor produksi dalam ilmu ekonomi klasik, tanah, tenaga kerja, dan modal, tanah mungkin yang paling sulit untuk didefinisikan. Apakah itu merujuk pada hanya tanah itu sendiri? Atau tanah istilah umum untuk semua sumber daya alam? Udara, sinar matahari , dan air, yang diperlukan untuk membuat lahan produktif, adalah bagian dari ekosistem sekitarnya. Sementara kepemilikan tanah itu sendiri dapat dengan mudah ditetapkan batas-batasnya, kepemilikan seluler, terkait sumber daya adalah rumit. Masalah dasarnya adalah bahwa jika orang mengabaikan nilai kelangkaan milik bersama, mereka dapat berakhir dengan usaha yang terlalu banyak pengeluaran,lebih dari pemanenan sumber daya. Keberhasilan suatu proyek diberikan tergantung pada tiga hal:
a.       Tekun perencanaan dengan event organizer.
b.      Pemilihan dan penyusunan komponen berbagai teknologi dan penyebaran mereka (dengan mitra proyek berkualitas dan berpengalaman).
c.       Perhatian manajemen teliti untuk berbagai tingkat detail dan selama umur proyek.

2.2. Dampak E-business E-commerce terhadap pertumbuhan ekonomi
Terjadinya Pergeseran  Paradigma Bisnis
            Implementasi e-business menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari yang semula Marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan pembeli menjadi Marketspace yang mengandalkan transaksi elektronik (Rayport & Sviokla). Pergeseran ini ditandai dengan perubahan dari geographic business model ( location based ) menjadi global business model (virtual marketspace). Dalam traditional marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran bersifat fisik (location based). Dengan kata lain, model bisnis yang berlaku adalah geograpic business model. Sebaliknya, dalam dunia virtual marketplace, aliran informasi produk, proses komunikasi antara produsen dan konsumen, distribusi barang / jasa dan transaksi berlangsung dalam dunia maya / virtual. Dalam dunia virtual, batas-batas geografis sudah tidak lagi relevan, karena model bisnisnya adalah global business model.
Setiap orang yang memiliki akses keinternet dapat mengambil bagian dalam model bisnis mutakhir ini, misalnya dengan melakukan browsing di internet untuk mencari informasi mengenai produk, produsen, dan harga, men-download perangkat lunak atau data tertentu, mengirim e-mail kepada produsen, melakukan chatting dengan konsumen lain, melakukan transaksi pembayaran dengan aneka fasilitas mutakhir (seperti kartu kredit, smart card, internet interface maupun automatic ordering), dan sebagainya. Berbeda halnya dengan traditional marketplace yang mengandalikan atom-based products (benda fisik yang bisa disentuh dengan panca indera), distribusi fisik dan tempat transaksi; marketspace justru lebih berupa bit-based products (seperti kode-kode instruksi atau bahasa komputer, perangkat lunak semacam netscape atau internet explorer) yang di distribusikan secara elektronik dalam ruang maya.

Sedangkan dampak E-commerce terhadap praktik bisnis
          Dalam kategori pertama, e-commerce berdampak pada akselerasi pertumbuhan direct marketing yang secara tradisional berbasis mail order  (katalog) dan telemarketing. Kemunculan e-commerce memberikan beberapa dampak positif bagi aktivitas pemasaran, diantaranya:
1.      Memudahkan promosi produk dan jasa secara interaktif dan realime melalui saluran komunikasi langsung via internet
2.      Menciptakan saluran distribusi baru yang bisa menjangkau lebih banyak pelanggan di hampir semua belahan dunia.
3.      Memberikan penghematan signifikan dalam hal biaya pengiriman informasi dan produk terdigitalisasi (contohnya: perangkat lunak dan musik).
4.      Menekan waktu siklus dan tugas-tugas administratif (terutama untuk pemasaran internasional) mulai dari pesanan hingga pengiriman produk.
5.      Layanan pelanggan yang lebih responsif dan memuaskan, karena pelanggan bisa mendapatkan informasi lebih rinci dan merespon cepat secara online.
6.      Memfasilitasi mass customization yang telah diterapkan pada sejumlah produk seperti komputer (Dell Computer Inc.), kosmetik, mobil, rumah, permata. Bingkisan hadiah (gift), kartu ucapan, bunga, asuransi, jasa perjalanan wisata, buku, CD, mebel, arloji, T-shirt, dan berbagai macam produk lainnya.
7.      Memudahkan aplikasi one-to-one ataudirect advertising yang lebih efektif dibandingkan mass advertising.
8.      Menghemat biaya dan waktu dalam menangani pesanan, karena sistem pemesanan elektronis memungkinkan pemprosesan yang lebih cepat dan akurat.
9.      Menghadirkan pasar maya/virtual (marketspace) sebagai komplemen pasar tradisional (marketplace). Dalam hal transformasi organisasi, e-commerce mengubah karakteristik pekerjaan, karir, dan kompensasi. E-commerce menuntut kompetensi, komitmen, kreativitas, dan fleksibilitas karyawan dalam beradaptasi dengan setiap perubahan lingkungan yang ramping; bercirikan pemberdayaan dan desentralisasi wewenang, beranggotakan knowledge based workers; mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi baru dan perubahan lingkungan (learning organisation), mampu dan berani bereksperimen dengan produk, jasa, maupun proses baru dan mampu mengelola perubahan secara strategik.
Sedangkan dalam hal redefinisi organisasi, e-commerce memunculkan model bsinis baru yang berbasis jasa online di marketspace. Hal ini bisa berdampak pada redefinisi misi organisasi dan cara organisasi menjalankan bisnisnya. Perubahan ini antar alain meliputi peralihan dari sistem produksi massal menjadi pemanufakturan just in time (JIT) yang lebih customized , integrasi berbagai sistem fungsional (seperti produksi, keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia), baik secara internal maupun dengan mitra bisnis dan pelanggan, penerapan sistem pembayaran baru,seperti electronic cash, penguasaan sistem informasi dan teknologi mutakhir dan penerapan sistem belajar dan pelatihan online.

2.3. Pengaruh e-environment dalam masyarakat
Pendugaan keadaan lingkungan tanpa proyek di masa yang akan datang dilakukan berdasarkan keadaan lingkungan saat penelitian. Keadaan lingkungan saat penelitian atau studi disebut sebagai Rona Lingkungan Awal atau Environmental baseline atau Environmental setting. Pemanasan global kini secara luas diakui sebagai masalah besar, dengan semua akademi ilmiah nasional mengungkapkan kesepakatan tentang pentingnya masalah ini.Sebagai mengintensifkan pertumbuhan penduduk dan peningkatan kebutuhan energi, dunia menghadapi krisis energi. Beberapa ekonom dan ilmuwan memperkirakan ekologis global krisis jika penggunaan energi tidak terdapat laporan. Stern adalah contoh perbedaan pendapat ini telah memicu perdebatan sengit tentang masalah diskondan ekuitas antar generasi.
Diantara faktor-faktor eksternal, tekanan kompetitif merupakan pendorong yang relative penting dari permintaan. Pemerintah yang melakukan promosi dan insentif berdampak kecil, menunjukkan bahwa e-commerce adalah terutama didorong oleh kekuatan pasar. Namun, dampak kebijakan pemerintah lebih besar untuk Negara berkembang, dimana mungkin ada lebih sedikit sumber daya atau insentif pasar untuk online. Pengaruh terhadap masyarakat secara nyata berdampak besar-besaran. Hal ini dapat ditunjukkan perilaku masyarakat yang sadar akan lingkungan.
Faktor sosial menganalisis posisi perusahaan dalam masyarakat dan sikap terhadap isu-isu sosial. Dan sekarang ini tengah musimnya bisnis yang dikembangkan secara sosial, yakni para pemilik usaha datang untuk memahami bisnis yang merupakan bagian dari masyarakat dan demikian dalam rangka untuk memenuhi tuntutan yang tinggi dan kebutuhan pelanggan yang penting untuk menyadari semua tren sosial yang menentukan perilaku pelanggan dan ekonomi dianggap sebagai faktor paling penting, hal ini dikarenakan sebagai patokan oleh suatu perusahaan dalam melakukan pengoperasian bisnis. Terdapat beberapa indikator yang dianggap sebagai faktor penting lain yang menunjang beroperasinya suatu perusahaan seperti tingkat inflasi, hutang negara, produk domestik bruto, dll.


3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Setelah memebaca makalah diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa, e-business e-commerce adalah salah satuc ara yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan ekonomi kita. Atau dengan kata lain kita bias memulai berbisnis dengan cara yang begitu mudah. Dimana kemudahannya membuat kita tidak perlu bertatap muka langsung dengan orang lain, dan tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak buat modal. Sehingga bisnis kita bias lebih efektif dan efisien. Di zaman yang modern ini, aksesi nformasi perkembangannya sudah semakin cepat dan canggih. Sehingga, mengubah paradigm dalam berbisnis.

      3.2.Saran
Semakin berkembangnya dunia saat ini kita di tuntut untuk meningkatkan system teknologi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dengan adanya system teknologi yang baik dan berkualitas tentu kita juga dapat bias bersaing dengan negara- Negara lain dalam dunia bisnis tentunya.   


DAFTAR PUSTAKA
http://rysagreeny.blogspot.com/2012/04/how-to-make-good-e-environment-business.html