Selasa, 19 April 2011

PERBEDAAN PERUSAHAAN JASA dan DAGANG

 PERUSAHAAN JASA
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya ditujukan untuk memperoleh laba atau keuntungan melalui pelayanan jasa-jasa tertentu. Perusahaan – perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan jasa antara lain adalah: Bisnis jasa (konsultan, keuangan, perbankan), Perdagangan jasa (eceran, pemeliharaan dan perbaikan), Jasa infrastruktur (komunikasi, transportasi), Jasa personal/social (restoran, perawatan kesehatan), Administrasi umum (pendidikan, pemerintah).
Karakteristik perusahaan Jasa :
1. Tidak adanya persediaan penyangga
2. Kesulitan dalam pengawasan kualitas
3. Penggunaan tenaga kerja yang insentif
4. Organisasi dengan multi unit
Siklus akuntansi perusahaan jasa pada umunmya bisa dikelompokkan sebagai berikut.
(1) Tahap peneatatan, meliputi analisis transaksi dan bukti-bukti transaksi penjurnalan, dan     pentindabbukuan (posting) dari jurnal ke akun-akun.
(2) Tahap pengikhtisaran, meliputi pembuatan neraca saldo.
(3) Tahap pembuatan laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
 
PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang kegiatan pokok usahanya adalah melakukan transaksi pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut lebih dahulu. Kalau terjadi pengolahan maka pengolahan itu biasanya terbatas pada pengepakan atau pengemasan supaya barang tersebut menjadi lebih menarik.Perusahaan dapat pula dibedakan menjadi pedagang besar, menengah, dan pedagang kecil. Pedagang besar biasa membeli barang dagang langsung dari pabrik penghasil barang. Sedangkan pedagang kecil ( retailer) membeli barang dari pedagang besar untuk dijual kepada konsumen dengan harga eceran.
Dari uraian di atas kita dapat mengambil kesimpulan ciri-ciri dan kegiatan utama perusahaan dagang? Baiklah, yang merupakan karekteristik  perusahaan dagang antara lain adalah:
1.       Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang baik secara tunai maupun secara kredit.
2.       Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang dagang laku terjual.
3.       Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan bila diperlukan.
4.       Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang dagang yang telah terjadi.
Transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa seperti yang pernah dipelajari pada modul semester 1, juga terdapat pada perusahaan dagang. Namun ada transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang tetapi tidak terjadi pada perusahaan jasa disinilah perbedaan antara perusahaan jasa dengan perusahaan dagang. Transaksi apa saja itu? Transaksi tersebut adalah yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan dagang. Seperti transaksi pembelian, biaya angkut pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, penjualan , retur penjualan, potongan penjualan, biaya angkut penjualan, persediaan barang dagang.
 
 
Agar lebih jelasnya berikut ini akan dikemukakan secara lebih rinci.
1. Pembelian
Transaksi pembelian barang dagang dalam perusahaan dagang yang ditujukan untuk dijual kembali akan dicatat pada akun pembelian. Pembelian dapat dilakukan secara tunai atau kredit dan bisa juga sebagian tunai dan sebagian sisanya secara kredit.
2. Biaya Angkut Pembelian
Sebelum memperoleh barang yang dibeli, biasanya perlu mengeluarkan ongkos angkut dari toko atau sampai ke gudang pembeli. Sehingga harga peroleh barang tersebut terdiri dari harga beli ditambah dengan ongkos (biaya angkutnya). Seluruh pengeluaran untuk biaya angkut pembelian akan dicatat dalam satu akun tersendiri yaitu akun beban angkut pembelian. Sebagai bukti transaksi adalah berupa faktur.
3. Retur Pembelian
Diwaktu melakukan transaksi pembelian barang, kadang-kadang barang yang dibeli itu tidak sesuai dengan barang yang dipesan, atau mengalami kerusakan saat dalam perjalanan. Maka pihak pembeli berhak mengembalikan barang yang rusak tersebut kepada penjual. Dalam hal ini apabila pembelian barang yang dikembalikan itu dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan uangnya tunai kepada pembeli begitu juga dengan sebaliknya.
4. Potongan Pembelian
Potongan pembelian diberikan oleh penjual dengan tujuan agar pembeli dapat melunasi utangnya sebelum tanggal jatuh tempo, atau pelunasannya dalam jangka waktu potongan. Potongan yang diterima dicatat dalam akun potongan pembelian. Sebagai akibat adanya potongan pembelian itu maka jumlah utang yang harus dibayar akan berkurang, yaitu jumlah akhir faktur dikurangi dengan potongan pembelian yang diterima. Bukti transaksi yang digunakan adalah berupa kuitansi atau bukti pengeluaran kas.
5. Penjualan
Transaksi penjualan barang dagang dalam perusahaan dagang dapat dilakukan baik secara tunai maupun secara kredit, atau sebagian secara tunai dan sisanya dibayar secara kredit. Setiap transaksi penjualan barang dagang dicatat dalam akun penjualan. Bukti transaksi yang digunakan adalah berupa Faktur atau Bukti penerimaan kas.
6. Retur Penjualan
Setelah transaksi penjualan dilakukan dimana barang yang telah dikirimkan kepada pembeli. Maka dapat terjadi transaksi retur penjualan. Artinya sejumlah barang yang telah dijual/dikirimkan, dikembalikan lagi oleh pihak pembeli dengan alasan tertentu. Misalnya karena rusak atau tidak sesuai dengan pesanannya. Bagi pihak penjual pengembalian barang tersebut akan mengurangi piutang (tagihannya), sehingga penjual harus menerbitkan nota kredit untuk mengurangi piutangnya dan kemudian mencatatnya kedalam akun retur penjualan.
7. Potongan Penjualan
Potongan penjualan diberikan untuk merangsang pembeli agar segera membayar utangnya, sebelum tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. Potongan penjualan akan mengurangi jumlah piutang yang diterima disaat jatuh tempo, dan dicatat dalam akun potongan penjualan. Bukti transaksi yang digunakan berupa kuitansi atau bukti kas masuk.
8. Biaya Angkut Penjualan
Dalam perjanjian saat barang dijual, mungkin saja penjual akan menanggung biaya angkut atau biaya pengiriman barang sampai digudang pembeli. Maka biaya yang dikeluarkan pihak penjual akan dicatat dalam akun biaya angkut penjualan.
9. Persediaan Barang Dagang
Persediaan barang dagang adalah jumlah persediaan barang dagang yang ada pada akhir periode tertentu. Misalnya Persediaan barang dagang 31 Desember 2001, yaitu nilai persediaan setelah dilakukan perhitungan secara fisik ( stock opname) yang ada didalam gudang atau toko. Persediaan tersebut dicatat dalam akun persediaan barang dagang. Bukti yang digunakan adalah bukti memorial.